The Real Identity of Israel

[Bahasa translation is available below]

I AM IsraHell
Wednesday, March 24, 2010 at 4:17AM
Gilad Atzmon

http://iamisrael.com/
The Real Identity of Israel (I am Israel). I came to a land without a people for a people without a land. Those people who happened to be here, had no right to be here, and my people showed them they had to leave or die, razing 480 Palestinian villages to the ground, erasing their history.

I am Israel. Some of my people committed massacres and later became Prime Ministers to represent me. In 1948, Menachem Begin was in charge of the unit that slaughtered the inhabitants of Deir Yassin, including 100 men, women, and children. In 1953, Ariel Sharon led the slaughter of the inhabitants of Qibya, and in 1982 arranged for our allies to butcher around 2,000 in the refugee camps of Sabra and Shatila.

I am Israel. Carved in 1948 out of 78% of the land of Palestine, dispossessing its inhabitants and replacing them with Jews from Europe and other parts of the world. While the natives whose families lived on this land for thousands of years are not allowed to return, Jews from all over the world are welcome to instant citizenship.

I am Israel. In 1967, I swallowed the remaining lands of Palestine – the West Bank and Gaza – and placed their inhabitants under an oppressive military rule, controlling and humiliating every aspect of their daily lives. Eventually, they should get the message that they are not welcome to stay, and join the millions of Palestinian refugees in the shanty camps of Lebanon and Jordan.

I am Israel. I have the power to control American policy. My American Israel Public Affairs Committee can make or break any politician of its choosing, and as you see, they all compete to please me. All the forces of the world are powerless against me, including the UN as I have the American veto to block any condemnation of my war crimes. As Sharon so eloquently phrased it, “We control America”.

I am Israel. I influence American mainstream media too, and you will always find the news tailored to my favor. I have invested millions of dollars into PR representation, and CNN, New York Times, and others have been doing an excellent job of promoting my propaganda. Look at other international news sources and you will see the difference.

I am Israel. You Palestinians want to negotiate “peace!?” But you are not as smart as me; I will negotiate, but will only let you have your municipalities while I control your borders, your water, your airspace and anything else of importance. While we “negotiate,” I will swallow your hilltops and fill them with settlements, populated by the most extremist of my extremists, armed to the teeth. These settlements will be connected with roads you cannot use, and you will be imprisoned in your little Bantustans between them, surrounded by checkpoints in every direction.

I am Israel. I have the fourth strongest army in the world, possessing nuclear weapons. How dare your children confront my oppression with stones, don’t you know my soldiers won’t hesitate to blow their heads off? In 17 months, I have killed 900 of you and injured 17,000, mostly civilians, and have the mandate to continue since the international community remains silent. Ignore, as I do, the hundreds of Israeli reserve officers who are now refusing to carry out my control over your lands and people; their voices of conscience will not protect you.

I am Israel. You want freedom? I have bullets, tanks, missiles, Apaches and F-16s to obliterate you. I have placed your towns under siege, confiscated your lands, uprooted your trees, demolished your homes, and you still demand freedom? Don’t you get the message? You will never have peace
or freedom, because I am Israel.

Article originally appeared on Gilad Atzmon (http://www.gilad.co.uk/).
See website for complete article licensing information.

Identias nyata Israel (Saya adalah Israel). Saya datang ke negeri tanpa orang untuk orang tanpa negeri. Orang yang kebetulan di sini, tidak mempunyai hak untuk di sini, dan orang2 saya memperlihatkan mereka mereka mesti meninggalkan atau meninggal, membuat 480 desa Palestina rata dengan tanah, menghapus sejarah mereka.

Saya adalah Israel. Beberapa orang dari saya melakukan pembantaian masal dan nanti menjadi Perdana Menteri untuk mewakili saya. Pada 1948, Menachem Begin menguasi kesatuan yang membunuh penduduk Deir Yassin, termasuk 100 orang laki-laki, wanita, dan anak secara kejam. Pada 1953, Ariel Sharon menyebabkan penyembelihan penduduk Qibya, dan pada 1982 mengatur sekutu kami untuk membunuh sekitar 2.000 di kamp pengungsi Sabra dan Shatila.

Saya adalah Israel. Diukir pada tahun 1948 dari 78% dari negeri Palestina, menyita penduduknya dan mengganti mereka dengan orang Yahudi dari bagian-bagian Eropa dan lain dunia. Sedangkan penduduk asli yang keluarga-keluarganya tinggal di negeri ini karena ribuan tahun tidak boleh kembali, orang Yahudi dari di seluruh dunia dipersilahkan mengambil kewarganegaraan seketika.

Saya adalah Israel. Pada 1967, saya menelan negeri sisa Palestina Tepi Barat dan Gaza dan menempatkan penduduk mereka di bawah peraturan militer menindas, menguasai dan mempermalukan setiap aspek jiwa sehari-hari mereka. Hidup. Akhirnya, mereka sebaiknya mengerti bahwa mereka tidak boleh saja tinggal, dan berhubungan jutaan pengungsi Palestina di perkemahan gubug Libanon dan Yordania.

Saya adalah Israel. Saya mempunyai kekuasaan untuk menguasai kebijakan Amerika. Panitia Urusan Umum Israel Amerika saya bisa membuat atau menghancurkan politikus kehendaknya yang mana pun, dan sewaktu anda melihat, semuanya bersaing semau saya. Semua angkatan perang dunia tak berdaya melawan saya, termasuk PBB sewaktu saya mempunyai veto Amerika untuk menghalangi pengutukan kejahatan perang saya yang mana pun. Sewaktu Sharon begitu fasih menyusunnya, Kami menguasai Amerika.

Saya adalah Israel. Saya pengaruhi Amerika mainstream media juga, dan anda selalu akan merasa berita pro ke saya. Saya sudah menginvestasikan jutaan dolar ke dalam PR representation, dan CNN, New York Times, dan lain-lainnya sudah mengerjakan pekerjaan istimewa memajukan propaganda saya. Coba lihat  sumber berita internasional lain dan anda akan memahami perbedaannya.

Saya adalah Israel. Kalian orang2 Palestina mau merundingkan perdamaian!? Tetapi anda tidak sama pintarnya dengan saya; saya akan merundingkan, tetapi hanya akan membiarkan anda mempunyai kotapraja anda sedangkan saya menguasai batas anda, air anda, wilayah udara anda dan yang lain yang penting2. Sedangkan kami merundingkan, saya akan menelan puncak bukit dan tanah dan kerikil pengisi anda mereka dengan penyelesaian, didiami oleh kebanyakan ekstremis ekstremis saya, bersenjata lengkap sampai dengan ke Gigi merekapun. Penyelesaian ini akan dihubungkan dengan jalan anda tidak bisa menggunakan, dan anda akan dipenjarakan di anda sedikit Bantustans di antara mereka, dikelilingi pos pemeriksaan di setiap jurusan.

Saya adalah Israel. Saya mempunyai tentara keempat yang paling kuat di dunia, mempunyai senjata nuklir. Bagaimana berani anak anda menghadapi penindasan saya dengan batu, apakah tak ada anda tahu tentara saya tidak akan ragu-ragu untuk menghancurkan kepala mereka? Dalam 17 bulan, saya sudah membunuh 900 di antara anda dan melukai 17.000 orang, kebanyakan penduduk sipil, dan mempunyai amanat untuk meneruskan karena masyarakat internasional diam. Mengabaikan, seperti saya, ratusan perwira cadangan Israel yang sekarang sedang menolak untuk melakukan apa yang saya pinta akan negeri dan orang anda; suara kata hati mereka tidak akan melindungi anda.

Saya adalah Israel. Anda ingin kebebasan? Saya mempunyai peluru, tangki, peluru, Apaches dan F-16 untuk melenyapkan anda. Saya sudah menempatkan kota anda di bawah pengepungan, menyita negeri anda, menumbangkan pohon anda, membongkar rumah anda, dan anda masih meminta kebebasan? Apakah tak ada anda mengerti? Anda tidak akan pernah mempunyai perdamaian atau kebebasan, karena saya Israel.

source:

FW: The Real Identity of Israel

Politik: Fuad Bawazier, Di Zaman Pak Harto, Pegawai Pajak Tak Seberani Gayus

Bekas Dirjen Pajak era Orde Baru Fuad Bawazier menilai, kasus penggelapan pajak oleh pegawai Ditjen Pajak golongan III A Gayus Tambunaan bisa terjadi karena penggelapan itu dilakukan secara berjamaah. Menurut Fuad, modus seperti itu tidak terjadi pada masa Orde Baru. Berikut petikan wawancara Rakyat Merdeka dengan Fuad Bawazier:

Apakah perilaku mafia pajak saat ini masih sama dengan pada masa Pak Harto?
Pada masa Pak Harto, tidak ada pegawai pajak yang seberani dia (Gayus Tambunan). Mafia pajak pada masa 10 tahun terakhir, sejak masa reformasi hingga kini, saya yakin jauh lebih berani korupsi dibanding pada masa Pak Harto.

Meski pun sekarang ada KPK, tapi mereka tetap lebih pintar bersumbunyi dari KPK. Mereka lebih pintar mencari celah.

Meski kini ada KPK?
Iya, karena para mafia pajak saat ini lebih berhati-hati dan lebih pintar.

Lebih pintar bagaimana?
Salah satu contoh, kini mereka memakai jasa makelar pajak. Sehingga modus operandinya lebih complicated, lebih sulit dilacak karena dilakukan secara tidak langsung, memakai jasa makelar, perantara.

Karena itu, transaksinya menjadi seolah-olah transaksi profesional. Penggunaan jasa makelar ini, sebetulnya adalah salah satu bentuk kehati-hatian para koruptor.

Bagaimana dengan berbagai program Departemen Keuangan terkait reformasi birokrasi?
Pemerintah memang seperti itu, ngomong melakukan gebrakan ini itu. Dikiranya kebocoran duit negara berhenti, oh tidak. Saya yakin, kebocoran duit negara jauh lebih dahsyat di masa Reformasi dibanding masa Orde Baru. Saya yakin itu.

Pada masa sekarang, bolong-bolongnya dimana, kok anda mengatakan penggelapan pajak masih terjadi?
Dalam hal pajak, semakin dikerjasamakan dengan kepolisian dan kejaksaan, maka semakin bocor, semakin nggak beres.

Kenapa bisa begitu?
Karena yang bisa masuk penjara semakin banyak, karena itu mereka menjadi makin tidak takut. Karena semakin banyak instansi yang dilibatkan, maka korupsinya menjadi korupsi berjamaah. Karena korupsinya berjamaah, maka makin mereka tidak takut. Polisi sudah terlibat, jadi aman. Jaksa sudah terlibat, jadi aman.

Jadi salah langkah melibatkan kepolisian dan kejaksaan mengurus pajak?

Ya salah langkah. Seharusnya, bukan kepolisian dan kejaksaan yang dilibatkan, melainkan BPK. Seharusnya BPK dibiarkan masuk ke pajak. Selama ini ‘kan orang-orang Ditjen Pajak menolak dan ketakutan BPK masuk ke pajak. Dari dulu mereka menolak BPK masuk ke pajak. Harusnya BPK dibiarkan masuk, biar orang-orang pajak ketakutan untuk main-main karena pasti diperiksa BPK. Wajib pajak juga akan pikir-pikir untuk main-main kalau BPK masuk, karena tak mau file-nya juga diperiksa BPK. Jadi kalau BPK masuk, orang-orang pajaknya takut, wajib pajak juga takut.

Kalau BPK ikut main?
Ya nggak mungkin, karena orang-orang pajak akan berteriak kalau BPK main. Masih lebih baik membiarkan BPK masuk, daripada mengundang kepolisian dan kejaksaan. Lebih parah polisi dan jaksa mainnya. Selain itu, juga lebih nggak logis, lebih nggak nyambung.

Untuk kasus Gayus, penjelasan sederhananya bagaimana kok bisa Gayus nilep duit Rp24 miliar lebih?
Misalkan, dari transaksi keberatan pajak. Kan ada jumlah pajak yang diperseterukan antara wajib pajak dengan orang pajak. Angkanya bisa sampai ratusan miliar rupiah. Nah, kalau kemudian perseteruan ini melalui proses keberatan dan atau banding perpajakan, para calo-calo ini bisa bermain. Mereka bisa mengatur agar putusan keberatannya memenangkan wajib pajak sehingga dia nggak perlu bayar pajak ratusan miliar, cukup beberapa miliar saja. Nah, sebagian sisanya itulah yang dibagi-bagi oleh para markus yang terdiri dari orang-orang pajak, konsulen pajak maupun orang luar lagi.

Jadi dalam kasus Gayus ini, atasannya pasti ikut main?
Oh iya, banyak yang terlibat. Mungkin yang diterima Gayus hanya Rp25miliar. Tapi yang diterima atasannya, hakim pajak, ada puluhan miliar lagi. Duit Rp25 miliar itu ‘kan hanya bagiannya si Gayus. Belum lagi bagian atasannya, para hakim pajak dan lain-lain.http://www.rakyatmerdeka.co.id/wan/h…Seberani-Gayus

makin kesini makin pintar mereka…makin dikejar makin pintar ngumpetnya….hehhe

source: modesta @ http://www.kaskus.us/

Berita di balik berita: US ‘Christian militants’ charged after FBI raids

Did not see the word
“terrorist” used even once in this article…absolutely ridiculous! (Bahasa translation is available below)

US ‘Christian militants’ charged after FBI raids

Hutaree logo taken from the group's website

Hutaree’s logo includes the initials CCR – for “Colonial Christian Republic”

Nine alleged members of a radical US Christian militia group have been charged with conspiring to kill police officers and wage war against the US.

The suspects were detained in a series of FBI raids across the Mid-West, while one remains at large.

Prosecutors say the eight men and one woman belonged to the Hutaree group.

It is alleged they planned to kill a police officer in Michigan and then stage a second attack on the funeral, using landmines and roadside bombs.

Preparing for the Antichrist

The FBI raided properties Michigan, Ohio and Indiana over the weekend in the belief that the group was planning a reconnaissance exercise.

“The indictment… outlines an insidious plan by anti-government extremists to murder a law enforcement officer in order to lure police from across the nation to the funeral where they would be attacked with explosive devices,” said Attorney General Eric Holder.

“Thankfully, this alleged plot has been thwarted and a severe blow has been dealt to a dangerous organisation that today stands accused of conspiring to levy war against the United States.”

A website in the name of the group shows video footage of military-style training exercises and describes Hutaree as “Christian warriors”. It is edited to a backing track of rock music.

A statement on the website says the group are preparing to defend themselves upon the arrival of the Antichrist.

The website says Hutaree is “preparing for the end time battles to keep the testimony of Jesus Christ alive”.

In the indictment, Hutaree is described as an “anti-government extremist organisation” advocating violence against the police.

AS ‘militan Kristen’ didakwa setelah dilakukannya penggerebekan FBI
Hutaree logo taken from the group's website

Dugaan sembilan anggota radikal kelompok milisi Kristen AS didakwa dengan berkomplot untuk membunuh polisi dan berperang melawan Amerika Serikat.

Tersangka ditahan dalam serangkaian penggerebekan FBI di Mid-Barat, sementara masih banyak yang belum tertangkap.

Jaksa mengatakan delapan pria dan seorang wanita tergabung dalam Hutaree grup.

Mereka dituduh merencanakan untuk membunuh seorang polisi di Michigan dan kemudian mempersiapkan serangan kedua di pemakamannya, menggunakan ranjau darat dan bom pinggir jalan.

Mempersiapkan Antikristus

FBI menggerebek perumahan di Michigan, Ohio dan Indiana selama akhir pekan dengan keyakinan bahwa kelompok itu merencanakan latihan pengintaian.

“Surat dakwaannya … menjabarkan rencana licik oleh ekstremis anti-pemerintah  untuk membunuh petugas penegak hukum dalam rangka untuk memikat polisi dari seluruh bangsa ke pemakaman di mana mereka akan diserang dengan alat peledak,” kata Jaksa Agung Eric Holder.

“Untungnya, dugaan plot telah digagalkan dan diarahkan ke organisasi berbahaya yang saat ini dituduh bersekongkol untuk mengadakan perang melawan Amerika Serikat.”

Sebuah situs dengan nama grup itu mempertunjukkan rekaman video yang menunjukkan gaya militer dan latihan-latihan yang menggambarkan Hutaree sebagai “pejuang Kristen”. Video ini diedit dengan sebuah musik rock sebagai latar belakangnya.

Sebuah pernyataan di situs web kelompok itu mengatakan sedang bersiap-siap untuk mempertahankan diri atas kedatangan Antikristus.

Website mengatakan Hutaree sedang “mempersiapkan pertempuran akhir waktu untuk menjaga kesaksian Yesus Kristus hidup”.

Dalam surat dakwaan, Hutaree digambarkan sebagai sebuah “organisasi ekstremis anti-pemerintah ” yang menganjurkan kekerasan terhadap polisi.

source: http://news.bbc.co.uk